Malin Kundang



Once Upon a time, lived a diligent boy named Malin Kundang. He lived in the seashore with his mother. They were very poor, but they lived quiet and harmonious.
One day, a big ship closed to the beach near their village. They asked peoples to join work in their ship and went to the cross island. Malin Kundang wanted to join with them because he wanted to improve his family’s life. But his mother didn’t permit him. She worried to Malin. Malin still kept his argument… and finally he sailed with the big ship.
Several years later, Malin Kundang succed and he became rich trader. Then, he came to his native village with his beatiful wife, but his wife didn’t know Malin’s real descent. His happy mother quickly approached Malin and brought a plate of village cake, Malin’s Favorite. But Malin didn’t admit that woman as his poor mother, and then he kicked the village cakewhich brought by his mother until scattered.
His mother very broken heart because MAlin rebellious to her, who had growth him. Then, his mother cursed Malin became stone.
Suddenly, the big ship which Malin’s had was vacillated by a big storm and all of his crewman tossed aside out. Malin realized that was his fault that rebellious his mother. He bowed down and became a stone.













Malin Kundang
Suatu waktu, hidup seorang anak rajin bernama Malin Kundang. Dia tinggal di pantai dengan ibunya. Mereka sangat miskin, tetapi mereka hidup tenang dan harmonis.
Suatu hari, sebuah kapal besar tertutup untuk pantai dekat desa mereka. Mereka meminta masyarakat untuk bergabung bekerja di kapal mereka dan pergi ke pulau lintas. Malin Kundang ingin bergabung dengan mereka karena dia ingin memperbaiki kehidupan keluarganya. Tapi ibunya tidak mengizinkan dia. Dia khawatir untuk Malin. Malin masih terus argumennya ... dan akhirnya dia berlayar dengan kapal besar.

Beberapa tahun kemudian, Malin Kundang Lulusan dan ia menjadi pedagang kaya. Kemudian, ia datang ke kampung dengan istrinya yang cantik, tetapi istrinya tidak tahu yang sebenarnya keturunan Malin. Ibu senang dengan cepat mendekati Malin dan membawa sepiring kue desa, Favorit Malin. Tapi Malin tidak mengakui wanita itu sebagai ibu yang buruk, dan kemudian dia menendang desa cakewhich dibawa oleh ibunya sampai tersebar.

Ibunya sangat patah hati karena memberontak kepadanya Malin, yang memiliki pertumbuhan dirinya. Kemudian, ibunya mengutuk Malin menjadi batu.

Tiba-tiba, kapal besar yang telah Malin itu terombang-ambing oleh badai besar dan semua awak nya dicampakkan keluar. Malin menyadari bahwa kesalahannya adalah bahwa ibu yang suka memberontak. Dia tertunduk dan menjadi batu.

Comments

Popular posts from this blog

SESORAH

Lirik Ukhuwah Rhoma Irama

ASAL USULE DESA TELUK AWUR JEPARA